Bandung,mediabandungnews.com – PHH Mustapa merupakan singkatana dari Penghlu Haji Hasan Mustapa. Hasan Mustapa merupakan seorang penghulu Besar, ulama, dan dianggap salah satu Pujangga Sunda terbesar di Tatar Pasundan.
Jalan PHH Mustofa di Kota Bandung, yang sebelumnya dikenal sebagai Jalan Suci, dinamai untuk menghormati Penghulu, seorang ulama, sastrawan, dan tokoh tasawuf terkemuka pada masa kolonial. Beliau lahir pada Juni 1852 di Cikajang, Garut.
PHH Mustapa merupakan singkatana dari Penghlu Haji Hasan Mustapa. Hasan Mustapa merupakan seorang penghulu Besar, ulama, dan dianggap salah satu Pujangga Sunda terbesar di Tatar Pasundan.
Hasan Mustapa adalah Hoofd Penghulu (Kepala Penghulu) Bandung yang paling terkenal. Beliau dikenal sebagai ulama mahiwal (nyeleneh) karena beberapa sikapnya dianggap tidak lazim oleh masyarakat umum. Ajip Rosidi dalam buku Haji Hasan Mustapa jeung Karya-karyana menulis contoh sikap Hasan Mustapa yang nyeleneh tersebut.
Selain kiprahnya sebagai ulama, Hasan Mustapa juga dikenal sebagai sastrawan dan penulis risalah keagamaan yang mendalam tentang budaya Sunda. Kecintaannya terhadap tanah Pasundan, membuatnya menuliskan banyak karya seperti Martabat Tujuh, Bale Bandung, Quranul Adhimi, dan masih banyak lagi.
Begitu juga, sebagai seorang pujangga, ia pun mendalami karya seni sastra juga berupa Dangding, Puyuh Ngungkung dina Kurung (Kinanti), Hariring nu Hudang Gering (Asmarandana), dan masih banyak lagi. Melalui karya puisi Dangding, Mustapa menjadi sorotan para masyarakat, peneliti, dan beberapa seniman lainnya.
Beliau wafat pada tahun 1930 di Bandung dan dimakamkan di kompleks pemakaman para Bupati Bandung di Jalan Karang Anyar. Penamaan Jalan PHH Mustofa merupakan bentuk penghormatan atas kontribusi besar beliau dalam bidang keagamaan dan kebudayaan di Jawa Barat.