Bandung,mediabandungnews.com – Pemerintah Kota Bandung bersama The Caravanserai Collective meluncurkan program budaya “Bandung Kota Cerita”. Ini merupakan sebuah gerakan kolaboratif lintas komunitas yang bertujuan merawat dan merayakan keberagaman warga Bandung melalui kekuatan cerita.
Lebih dari sekadar agenda budaya, “Bandung Kota Cerita” menjadi ruang bersama untuk menghidupkan kembali semangat Konferensi Asia Afrika. Yakni gotong royong, solidaritas, dan pertukaran budaya melalui narasi-narasi otentik dari warga.
“Kita ingin program ini punya ‘sense of belonging’. Ini bukan hanya tentang Bandung yang diceritakan, tapi Bandung yang hidup dalam cerita warganya,” ujar Salah satu penggagas “Bandung Kota Cerita”, Farhan.
Program ini dimulai dengan gelaran CERITAFest: CERITA BANDUNG #1, yang akan diselenggarakan pada Sabtu, 28 Juni 2025 di Microlibrary Asia Afrika, Jalan Alun-alun Timur.
Dengan tema “Merayakan Keberagaman Cerita dan Memperkuat Ikatan Komunitas”, festival ini menghadirkan empat acara utama:
1. Pameran Foto, Video, dan Film Dokumenter Sejarah Bandung
Menghidupkan memori kolektif kota melalui visualisasi sejarah dan kisah warga dari masa ke masa.
2. Duta CERITA Showcase
Penampilan karya naratif dari peserta pelatihan Duta CERITA yang mewakili suara personal dan komunitas.
3. Story of Us
Diskusi panel interaktif antara tokoh komunitas, pemimpin opini, dan warga untuk berbagi inspirasi dan pemikiran.
4. Lingkar CERITA Bandung
Sesi berbagi cerita terbesar di Kota Bandung yang mempertemukan lintas generasi dan latar belakang dalam satu lingkaran dialog inklusif.
Setelah CERITAFest, gerakan akan berlanjut dalam bentuk CERITA Pustaka, yaitu program aktivasi komunitas yang digelar di ruang-ruang publik Kota Bandung setiap minggu dari Juli hingga Agustus 2025.
Kegiatan ini mengajak berbagai kelompok masyarakat mulai dari anak-anak, warga umum, penyandang disabilitas, hingga lansia untuk menuturkan cerita melalui medium ekspresi yang mereka pilih. Seluruh dokumentasi akan dipublikasikan melalui media sosial resmi Pemkot Bandung, komunitas mitra, dan platform digital Cerita Caravan.
Bunda Literasi Kota Bandung dan Ketua Dekranasda Kota Bandung, Aryatri Benarto menyoroti pentingnya mengangkat narasi lokal dalam pengembangan produk UMKM.
“Banyak UMKM Kota Bandung memiliki storytelling unik yang berkaitan erat dengan identitas kota. Harapannya, Bandung Kota Cerita bisa menjadi ruang penguatan komunitas dan UMKM berbasis narasi lokal yang berdaya, serta membangun kesadaran bahwa setiap warga memiliki peran penting dalam menulis kisah kotanya sendiri,”
ungkap Aya.
Harapannya, Kota Bandung bisa menjadi Rumah Bagi Semua Cerita, Pemerintah Kota Bandung ingin membangun kota yang mendengar, mengapresiasi, dan mencatat setiap kisah warganya. Karena di kota ini, setiap cerita memiliki tempat, dan setiap orang punya peran untuk menuliskannya.
Perlu diketahui, identitas visual “Bandung Kota Cerita” mengusung logo yang sarat makna filosofis. Berikut ini elemen-elemennya:
* Huruf “B” sebagai inisial dari Bandung, menjadi bentuk utama
* Lembaran kertas seperti buku cerita, menandakan kumpulan kisah yang membentuk jati diri kota
* Bentuk lorong atau pintu masuk, menggambarkan Bandung sebagai ruang terbuka bagi masa lalu, kini, dan masa depan
* Warna-warni berbeda, merepresentasikan keragaman latar, ekspresi, dan identitas budaya warga
* Logo ini mencerminkan Bandung bukan hanya sebagai kota penuh sejarah, tapi juga sebagai tempat yang terus hidup oleh cerita-cerita baru. (Red)**