Cirebon, mediabandungnews.com – Keberadaan geng motor yang selalu membuat resah masyarakat perlu tindakan tegas dari pihak berwajib seperti kepolisian. Pasalnya keberadaan mereka menjadi ancaman serius karena berbagai kasus yang muncul di permukaan kerap menimbulkan korban jiwa.
Anarkisme yang selalu dilakukan oleh geng motor ini patut untuk segera diakhiri agar tidak semakin banyak korban jiwa atau kerugian materiil yang disebabkan oleh ulah mereka. Mengantisipasi hal itu anggota Kompi 2 Batalyon C Pelopor Satuan Brimob Polda Jawa Barat dpp Bripda Windy melaksanakan patroli di daerah Desa Wanasaba Kidul Kab Cirebon.
Berdasarkan arahan Dansat Brimob Polda Jabar Kombes Pol. Donyar Kusumadji S.I.K. untuk mendukung kebijakan pemerintah guna mencegah bertambahnya aksi kriminalitas yang di sebabkan oleh aktivitas geng motor. Melalui Danki 2 Batalyon C Pelopor AKP Roni Yudiansyah,S.H lalu memerintahkan kepada Bripda Windy untuk menindak lanjuti perintah tersebut dengan mengingatkan langsung pada warga di Desa Wanasaba Kidul Kab Cirebon agar selalu waspada akan ajakan dan bujukan dari beberapa oknum yang mengajak untuk bergabung ke geng motor.
Menurutnya, “Perkembangan geng motor di Indonesia dipengaruhi oleh banyak faktor seperti lingkungan, budaya, pengangguran, perhatian orang tua yang minim dan kemiskinan.
“Rata-rata geng motor terbentuk karena kebiasaan para remaja atau pemuda yang nongkrong – nongkrong yang biasanya dilakukan di malam hari. Selanjutnya mereka melakukan aksi balap liar dan hal-hal yang menantang untuk menunjukkan eksistensi diri terhadap kelompoknya atau kelompok lainnya.” Ungkap Bripda Windy. Rabu (16/10/2024).
“Kondisi tidak ideal biasanya menimbulkan celah sosial, lemahnya disiplin lalu lintas menjadi peluang timbulnya geng motor. Lingkungan sosial yang tidak kondusif dan pendidikan karakter yang gagal menjadikan mereka mudah terombang – ambing sehingga menuju pergaulan yang salah,” ulas AKP Roni
Untuk mengatasi munculnya geng-geng motor baru, perlu upaya bersama dari semua pemangku kepentingan termasuk peran orang tua, sekolah, lingkunga dan masyarakat. Kepolisian diakuinya tidak dapat bekerja sendiri untuk mengatasi teror geng motor yang sudah sangat meresahkan masyarakat. (*)